 |
| dji mavic air (foto : digital trends) |
dirolu- Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China berimbas kemana-mana. Akibat kenaikan tarif impor barang-barang China yang dilakukan AS, berimbas pada kenaikan harga drone Dji sebesar 15 persen.
Kenaikan tarif ini sesuai dengan tarif impor tambahan yang diberlakukan untuk produk China yang masuk ke negeri Paman Sam tersebut. Kebijakan ini dilakukan AS sejak 1 September 2019 lalu.
Tak hanya drone, kebijakan ini juga menjerat produk-produk China lainnya seperti televisi hingga alas kaki. Tak hanya menyulitkan produsen asal China, raksasa teknologi asal AS sendiri seperti Apple, terimbas dengan kebijakan ini. Pasalnya, Apple harus mengimpor produk buatannya dari pabriknya di China.
Untungnya, trade war tarrif ini hanya di AS saja, tidak berdampak di tanah air. Seperti contohnya, harga drone DJI Mavic 2 Pro yang semula berharga 1,4 US Dollar (sekitar Rp 21 Juta), kini berharga 1,7 US Dollar (sekitar Rp 24 juta).
Sementara, harga drone Dji Mavic Air yang semula 799 US dollar (Rp 11 juta) kini menjadi 919 US dollar (Rp 12,9 juta). Meski terjadi kenaikan yang signifikan di AS, namun di tanah air belum ada tanda-tanda kenaikan harga. (and)
SUMBER : Kompas